5 Tanda Kamu Makan Terlalu Banyak Protein, Bisa Berbahaya

5 Tanda Kamu Makan Terlalu Banyak Protein, Bisa Berbahaya

5 Tanda Kamu Makan Terlalu Banyak Protein, Bisa Berbahaya

VIPDOMINOONLOUNGE – POKER ONLINE Tanda Kamu Makan Terlalu Banyak Protein, Bisa Berbahaya Protein adalah bagian penting dari diet. Kita membutuhkan protein agar tetap merasa kenyang, memiliki energi, membangun dan memperbaiki otot, memproses nutrisi, serta meningkatkan kekebalan. Karena alasan ini, penting bagi kita semua untuk mendapatkan protein dalam jumlah yang tepat.

Meskipun protein memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, namun bukan berarti kita bisa berlebihan dalam mengonsumsi protein. Sebab, alih-alih mendapat manfaat, terlalu banyak konsumsi protein justru memberikan lebih banyak bahaya bagi kesehatan.

Berikut adalah beberapa tanda jika kamu makan terlalu banyak protein menurut laman Eating Well dan The Healthy.

1. Mengalami masalah BAB

Memiliki siklus pencernaan yang lancar akan membuat kamu merasa lebih sehat secara keseluruhan dan meminimalkan potensi masalah perut. Namun, jika asupan proteinmu terlalu tinggi, kamu mungkin akan kesulitan untuk buang air besar (BAB) secara teratur. Jika kamu mengganti terlalu banyak karbohidrat dengan protein, kamu mungkin akan kekurangan serat yang biasanya didapat dari makanan berkarbohidrat.

Serat sangat penting untuk pencernaan yang sehat. Tanpa serat yang cukup, kamu mungkin akan mengalami masalah pencernaan dan sembelit. Untuk itu, pastikan kamu mendapatkan 25 gram serat setiap hari dari makanan seperti biji-bijian, sayuran, dan buah.

2. Penambahan berat badan yang tidak diinginkan

Memang benar bahwa diet tinggi protein dapat memuaskan rasa lapar, tetapi jika kamu terlalu berlebihan dalam hal ini, kamu mungkin menemukan bahwa berat badanmu mengalami kenaikan yang tidak diinginkan. Masalah ini bisa terjadi terutama jika kamu makan kelebihan protein hewani atau menenggak protein shake.

Daging sering mengandung ekstra lemak dan kalori. Selain itu, banyak protein shake sudah ditambahkan gula agar rasanya lebih enak. Seiring waktu, terlalu banyak kelebihan kalori, akan menyebabkan penambahan berat badan.

3. Bau mulut

Bau mulut adalah keluhan umum dari mereka yang menjalani diet Atkins atau keto. Pada diet ini, individu hanya makan sedikit karbohidrat dan mendapatkan kalori dari protein serta lemak.

Daging, yang merupakan salah satu sumber protein, tidak hanya membuat keringat lebih bau, tetapi juga memicu bau mulut. Ini terjadi karena otak dan tubuh bekerja dengan membutuhkan karbohidrat. Jadi, saat kamu tidak makan cukup karbohidrat, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar dan menghasilkan keton. Ini bisa membuat napas berbau tidak sedap. JOINSINI

4. Kamu merasa lelah sepanjang waktu

Bahkan, meskipun kamu sudah tidur selama delapan jam setiap malam, makan terlalu banyak protein masih dapat membuat tubuhmu lelah karena beberapa alasan. Pertama, konsumsi protein berlebihan dapat membebani ginjal, hati, dan tulang sehingga menyebabkan organ ini harus bekerja ekstra. Juga, makan terlalu sedikit karbohidrat dapat membuat otak menjadi kurang tajam, kurang fokus, dan kurang berenergi setiap hari.

Karena karbohidrat adalah sumber energi utama otak, kamu mungkin ingin meningkatkan asupan karbohidrat yang sehat, seperti biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, untuk mengembalikanmu ke kondisi terbaik. Ini bukan hanya membantu mengembalikan tingkat energi, tetapi kamu akan mendapatkan lebih banyak vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi sehat secara keseluruhan.

5. Kamu selalu merasa ingin kencing

Jika kamu merasa selalu ingin buang air kecil, bisa jadi ini karena konsumsi protein yang berlebihan. Sebab, ginjal hanya dapat memproses protein dalam jumlah yang terbatas, sehingga kelebihannya mulai menumpuk.

Penumpukan protein di ginjal menciptakan lingkungan yang jauh lebih asam di ginjal, menyebabkan kamu harus buang air kecil sepanjang waktu. Peningkatan produksi asam juga dapat menyebabkan masalah pada tulang dan hati.

Itulah sejumlah tanda jika kamu mengonsumsi terlalu banyak protein. Dengan menemukan pendekatan yang lebih seimbang dalam hal konsumsi makronutrien, akan membantu tubuh bekerja dengan lebih baik.

SUMBER BERITA : VIPDOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *