Gado-Gado Baju Koko : Cerita Pendek

Gado-Gado: Baju Koko

Gado-Gado Baju Koko : Cerita Pendek

VIPDOMINOONLOUNGE POKER ONLINE Memiliki rumah baru pasti impian tiap pasangan yang baru menikah. Tidak terkecuali kami. Memang, saya dan suami bukan betulan pengantin baru, tetapi harapan di hati untuk memiliki dan meninggali rumah hasil jerih payah sendiri menjadi mimpi besar. Saya dan suami harus bekerja ekstra guna menabung dan membangun rumah dengan mencicil tahap demi tahap. Kami melakukannya dengan senang hati dan bangga yang luar biasa.

Kami baru saja melewati proses pindahan yang ternyata seru sekali. Rumah baru ini memang tidak besar, tapi tetap saja menguras fisik dan mental saat pindahan dan menatanya agar nyaman ditinggali. Sekarang kami sudah resmi menjadi warga setempat. 

Sebagai penghuni baru, saya dan suami berusaha untuk mengakrabkan diri dengan semua tetangga dan warga, seperti mengikuti perkumpulan rutin. Sebagai warga yang baik, suami sangat antusias ketika diajak Pak RT untuk mengikuti pengajian di rumah salah satu tetangga.  

Hari itu kami berdua pulang terlambat dari kantor, baru menjelang magrib tiba di rumah. Saya cepat-cepat memasak untuk makan malam. Boro-boro sempat menyiapkan baju koko yang akan dipakai suami ke pengajian itu. 

“Ma, baju koko putih di mana, ya? Ini, kok, campur semua dengan pakaian Mama!” teriak suami, dari dalam kamar.

“Sudah ditunggu Pak RT, nih, di depan,” katanya, tidak sabar. 

 “Ada di situ, Pa, coba dicari. Mama nanggung goreng ikannya takut gosong!”

Gado-Gado Baju Koko : Cerita Pendek

Sesaat kemudian, suasana menjadi hening, pasti suami sudah menemukan baju kokonya dan berangkat dengan Pak RT. Saya meneruskan masak dan menyiapkan makan malam.

Sekitar 30 menit berlalu, suami pulang dengan wajah masam. Raut mukanya mendung, sangat tidak enak dilihat. 

 “Mau langsung makan malam, Pa?” tanya saya kepada suami. 

 “Boleh,” jawabnya datar.

Saya mengernyitkan dahi, ini ada apa, ya. Sambil menyiapkan makan malam di meja makan, saya bertanya-tanya dalam hati, “Kenapa dia jadi judes, ya?” 

Keheningan terjadi ketika kami menyantap makan malam. Canggung. Suami saya adalah tipe pria yang tidak banyak bicara, tidak bisa romantis dan cenderung cuek. Curhat colongan, deh, ha… ha… ha…. Jadi, saya sedikit ketakutan jika harus bertanya hal yang saya tahu akan berbuntut panjang. ‘Ngeri’ kalau dia sudah marah. 

Setelah makan malam selesai, kami pun beristirahat di kamar. Suasana tetap senyap. Dia menjadi sangat diam. Duh, sungguh enggak enak. 

Akhirnya saya mencoba memberanikan diri bertanya tentang kenapa wajahnya masam. Pertanyaan pertama, tidak digubris oleh suami. Oh, lala…! Dia terus asyik bermain game clash royals kesukaannya.

Gado-Gado Baju Koko : Cerita Pendek

Tetapi saya tak patah arang, saya mencoba bertanya sekali lagi. 

“Jawab, dong, Pa, kenapa dari tadi masam gitu?” tanya saya, agak kesal. 

Tiba-tiba suami bangun dari tidurnya. Sambil mendengus dia menatap wajah saya tajam. Deegg… hati saya berdebar-debar tidak keruan. Duh, salah apa saya, ya. 

Dibaca Juga : Jangan Lakukan 5 Hal Ini saat Covid-19 Menyerang

Dia lalu mengambil baju putih yang tadi dikenakannya. Lalu memakai baju itu kembali.

“Lihat, Ma!” katanya, dengan muka merah padam.

“Apanya?” Saya benar-benar tidak mengerti apa yang harus saya lihat. 

“Huft…. dengan wajah menahan marah dia mendengus sekali lagi.

“Lihat, baju koko yang tadi Papa pakai itu baju Mama!” jawabnya kesal, menahan marah.  

Sepersekian detik saya hanya terpaku sambil mengamati dan mencerna kata-kata suami. Kenapa baju kokonya? 

 Ha… ha… ha…! Seketika tawa saya pecah. Saya ngakak keras-keras. Saya tidak bisa berhenti tertawa. Ini sungguh lucu. Suami hanya mencibir melihat respons yang dia terima. 

Gado-Gado Baju Koko : Cerita Pendek

Ternyata, oh, ternyata… baju koko yang dipakainya tadi adalah baju saya! Ha… ha… ha…! Saya memang punya baju panjang putih mirip punya suami. Karena kami mendesain baju itu untuk sarimbitan. Desain kokonya istimewa, tidak seperti koko yang dijual di pasaran. Modelnya sama persis dengan yang punya saya. Yang membedakan hanya ukuran panjangnya. Tapi, tentu saja tetap ada bedanya baju perempuan dan baju koko laki-laki. 

 “Lain kali isi lemari harus tertata rapi, jangan terulang kembali. Aku nahan malu di rumah Pak RT. Entah ada yang sadar atau tidak, tetapi sepertinya semua mata memperhatikan,” katanya, masih tetap ketus. 

Maafkan, Paaa…. Ha…ha… ha….(f)

Sumber Berita : VipDomino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *